Minggu, 11 Oktober 2020

Pembuat Robot Bahas Tantangan dan Inovasi Saat Pandemi di Meet the Cobot Leaders

SHARE


Belakangan ini, Universal Robots, inisiator robot kolaboratif (cobot) membuat session tatap muka online bertopik "Meet the Cobot Leaders" atau "Berjumpa dengan Pimpinan Cobot".


Dalam kongres interaktif online pertama-tama di Asia Pasifik serta diadakan dengan cara live streaming itu, diulas segala hal mengenai cobot serta peranannya pada manufaktur hari esok.


Berjalan pada 6 Oktober 2020, acara live streaming ini didatangi oleh figur cobot terpenting, Jürgen von Hollen, Presiden Universal Robots; James McKew, Direktur Regional APAC, Universal Robots; serta Dr Che Fai Yeong, Direktur DF Automation and Robotics and Associate Professor dari Kampus Tehnologi Malaysia.


Semasing, mereka menjelaskan banyak wacana industri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari beberapa pegiat industri serta peserta dengan cara online.


Diantaranya ialah mengenai wabah Covid-19 yang berlangsung pada 2020 menambahkan rintangan yang ada, serta datangkan liabilitas baru untuk produsen di penjuru dunia. Demikianlah yang disebut dalam info resminya, Minggu (11/10/2020).


Masalah serius pada rantai suplai, kekurangan material dengan cara mendadak, serta perkembangan keinginan yang tajam, membuat beberapa produsen juga bergelut untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan.


Situs Resmi Dalam Taruhan Judi Togel Online Manufaktur padat kreasi benar-benar terpukul oleh beberapa langkah perlakuan COVID-19 oleh pemda seperti lakukan limitasi jarak serta sosial, yang sering diperpanjang.


Beberapa langkah itu memberi kesempatan untuk beberapa produsen yang fokus pada tenaga kerja serta pikirkan kembali lagi operasi mereka.


Mereka cari langkah untuk jaga produksi supaya terus berjalan, sambil patuhi beberapa langkah serta ketentuan yang ada, tiada mempertaruhkan efektivitas ongkos, pikirkan mengenai mode operasi yang dapat tahan sampai di hari esok, agar bertambah tahan banting.


Cobot-cobot ini sudah jadi alat yang bisa diterapkan dengan cara inovatif di penjuru dunia, khususnya di pasar ASEAN, yang tingkat adopsi cobot serta robot industri yang lain terus melebihi pasar yang berada di beberapa negara Barat yang telah mapan.


Hal itu karena cobot dari Universal Robots, di saat dioperasionalkan, tidak membutuhkan insinyur profesional atau pengembang piranti lunak.


Siapa saja yang mempunyai kekuatan untuk menjalankan tablet grafis (seperti iPad dan lain-lain) simpel segera dapat memerintah serta mengatur cobot itu, sesudah memperoleh beberapa training landasan.


Contohnya, cobot bisa diterapkan di bagian klinis sebab kritis Covid-19, untuk aplikasi seperti tes swab, sterilisasi, serta desinfeksi dengan cara mobile, termasuk juga desinfeksi sandaran tangan bangku pesawat yang mempunyai tujuan untuk kurangi peluang luka serta infeksi pada penumpangnya.


"Di dunia yang terus-terusan beralih serta tidak konstan ini, mustahil kita dapat dengan gampang memprediksi trend di hari esok. Oleh karenanya, penting untuk perusahaan mana saja untuk berlaku fleksibel serta lincah," kata Jürgen von Hollen, Presiden Robot Universal.


"Covid-19 sudah percepat adopsi cobot pada banyak industri. Saya percaya Universal Robots akan menolong usaha supaya sukses menantang tingkat keuangan, khususnya sebab cobot sangat gampang didalami serta dioperasionalkan," kata Dr Yeong, moderator "Meet Cobot Leaders", serta Direktur Otomasi serta Robotika DF.


SHARE

Author: verified_user