Minggu, 11 Oktober 2020

Performa Prosesor Exynos 1080 Ungguli Snapdragon 865 Plus

Performa Prosesor Exynos 1080 Ungguli Snapdragon 865 Plus



 Samsung barusan ungkap processor flagship terbaru, yakni Exynos 1080. Berita ini disingkap oleh Dr. Yimao Cai, sebagai pimpinan Seksi R&D perusahaan Korea Selatan itu.


Ia menerangkan, Exynos 1080 dibuat memakai proses manufaktur 5nm, serta memakai processor pokok Cortex-A78 dan GPU Mali-G78.


Situs Resmi Dalam Taruhan Judi Togel Online Waktu diwawancara, Dr Yimao Cai mengatakan score Exynos 1080 di aplikasi benchmark AnTuTu lebih dari 650 ribu point.


Mengenai hasil score AnTuTu ini melewati perform yang didapatkan oleh hp dengan processor Snapdragon 865 Plus (ROG Phone 3), yaitu 615 ribu point.


"Kami mengharap sesudah lewat proses optimalisasi, produk baru ini (Exynos 1080) akan memperlihatkan hasil yang lebih bagus," sebut Dr. Yimao Cai, seperti diambil dari Gizchina, Minggu (11/10/2020).


Beritanya, handphone pertama yang akan memakai processor Exynos 1080 ialah seri Vivo 60.


Selanjutnya, Samsung dipercaya akan meluncurkan angota paling baru seri M yang lain. Ini dikenali melalui website promosi Amazon India, yang ungkap penampilan serta detail Galaxy M31 Prime.


Seperti Galaxy M51 yang akan dipublikasikan, Galaxy M31 Prime dilengkapi oleh processor Exynos 9611 serta RAM 6GB. Diambil dari Gizchina, Jumat (9/10/2020).


Perusahaan asal Korea Selatan itu akan sediakan pilihan 2 kemampuan memory, yakni 64GB serta 128GB, dan baterei memiliki 6000mAh.


Untuk kepentingan photografi, Samsung menyisipkan 4 lensa camera di Galaxy M31 Prime dengan semasing memiliki kemampuan 64MP, 8MP ultra wide, 5MP macro, serta 5MP depth sensor.


Sayangnya, masih belum tahu dengan cara tepat kapan seri Galaxy M31 Prime akan melaju sah di pasar.


Pembuat Robot Bahas Tantangan dan Inovasi Saat Pandemi di Meet the Cobot Leaders

Pembuat Robot Bahas Tantangan dan Inovasi Saat Pandemi di Meet the Cobot Leaders



Belakangan ini, Universal Robots, inisiator robot kolaboratif (cobot) membuat session tatap muka online bertopik "Meet the Cobot Leaders" atau "Berjumpa dengan Pimpinan Cobot".


Dalam kongres interaktif online pertama-tama di Asia Pasifik serta diadakan dengan cara live streaming itu, diulas segala hal mengenai cobot serta peranannya pada manufaktur hari esok.


Berjalan pada 6 Oktober 2020, acara live streaming ini didatangi oleh figur cobot terpenting, Jürgen von Hollen, Presiden Universal Robots; James McKew, Direktur Regional APAC, Universal Robots; serta Dr Che Fai Yeong, Direktur DF Automation and Robotics and Associate Professor dari Kampus Tehnologi Malaysia.


Semasing, mereka menjelaskan banyak wacana industri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari beberapa pegiat industri serta peserta dengan cara online.


Diantaranya ialah mengenai wabah Covid-19 yang berlangsung pada 2020 menambahkan rintangan yang ada, serta datangkan liabilitas baru untuk produsen di penjuru dunia. Demikianlah yang disebut dalam info resminya, Minggu (11/10/2020).


Masalah serius pada rantai suplai, kekurangan material dengan cara mendadak, serta perkembangan keinginan yang tajam, membuat beberapa produsen juga bergelut untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan.


Situs Resmi Dalam Taruhan Judi Togel Online Manufaktur padat kreasi benar-benar terpukul oleh beberapa langkah perlakuan COVID-19 oleh pemda seperti lakukan limitasi jarak serta sosial, yang sering diperpanjang.


Beberapa langkah itu memberi kesempatan untuk beberapa produsen yang fokus pada tenaga kerja serta pikirkan kembali lagi operasi mereka.


Mereka cari langkah untuk jaga produksi supaya terus berjalan, sambil patuhi beberapa langkah serta ketentuan yang ada, tiada mempertaruhkan efektivitas ongkos, pikirkan mengenai mode operasi yang dapat tahan sampai di hari esok, agar bertambah tahan banting.


Cobot-cobot ini sudah jadi alat yang bisa diterapkan dengan cara inovatif di penjuru dunia, khususnya di pasar ASEAN, yang tingkat adopsi cobot serta robot industri yang lain terus melebihi pasar yang berada di beberapa negara Barat yang telah mapan.


Hal itu karena cobot dari Universal Robots, di saat dioperasionalkan, tidak membutuhkan insinyur profesional atau pengembang piranti lunak.


Siapa saja yang mempunyai kekuatan untuk menjalankan tablet grafis (seperti iPad dan lain-lain) simpel segera dapat memerintah serta mengatur cobot itu, sesudah memperoleh beberapa training landasan.


Contohnya, cobot bisa diterapkan di bagian klinis sebab kritis Covid-19, untuk aplikasi seperti tes swab, sterilisasi, serta desinfeksi dengan cara mobile, termasuk juga desinfeksi sandaran tangan bangku pesawat yang mempunyai tujuan untuk kurangi peluang luka serta infeksi pada penumpangnya.


"Di dunia yang terus-terusan beralih serta tidak konstan ini, mustahil kita dapat dengan gampang memprediksi trend di hari esok. Oleh karenanya, penting untuk perusahaan mana saja untuk berlaku fleksibel serta lincah," kata Jürgen von Hollen, Presiden Robot Universal.


"Covid-19 sudah percepat adopsi cobot pada banyak industri. Saya percaya Universal Robots akan menolong usaha supaya sukses menantang tingkat keuangan, khususnya sebab cobot sangat gampang didalami serta dioperasionalkan," kata Dr Yeong, moderator "Meet Cobot Leaders", serta Direktur Otomasi serta Robotika DF.


Instagram Kedapatan Uji Coba Fitur Baru di Stories, Apa Itu?

Instagram Kedapatan Uji Coba Fitur Baru di Stories, Apa Itu?


 

Instagram nampaknya melakukan eksperimen satu kekuatan baru untuk feature Stories, seperti yang dikenali team Tekno Liputan6.com.


Mengenai feature baru yang namanya Suggested for You ini kami dapatkan saat lihat Instagram Stories di piranti Android.


Sesuai namanya, kekuatan baru ini akan memberi anjuran atau menyarankan account siapa pun yang dapat kamu follow.


Tidak itu saja, ada juga satu tombol "Shuffle Suggestions" serta simbol 2 buah dadu yang terdapat dibagian bawah monitor. Jika didesak, feature ini akan mengacak account IG yang lain yang dapat di-follow.


Situs Resmi Dalam Taruhan Judi Togel Online Seperti feature yang Instagram eksperimen, nampaknya cuman sebagian orang spesifik saja yang account IG-nya mempunyai kekuatan baru ini. Sayangnya, feature Suggested for You ini sesaat datang dalam aplikasi punya Facebook itu.


Dalam tempo yang cepat, kami berupaya cari feature Suggested for You di Instagram Stories yang dengan cara mendadak hilang dari aplikasi Instagram.


Untuk rayakan ulang tahunnya yang ke-10, Instagram menambah opsi simbol ke aplikasi mereka, yang sangat mungkin pemakai mengganti simbol alias simbol Instagram di home screen.


Dari jejeran simbol yang ada, termasuk juga didalamnya ada design camera Polaroid classic seperti simbol Instagram di masa lampau. Simbol itu digunakan Instagram waktu lebih kurang 5 tahun.


Ada pula macam simbol lain, termasuk juga simbol dengan warna pelangi serta opsi warna monokrom.


Instagram pada akhirnya meluncurkan feature Instagram Shopping di Indonesia. Feature ini sedang dikeluarkan dengan cara setahap.


Lewat feature ini, pebisnis dapat memberikan merek produk termasuk juga harga pada upload di feed, Story, serta IGTV.


Peluncuran feature ini adalah sisi loyalitas Instagram dalam memberikan dukungan UMKM menyesuaikan dengan transformasi digital, serta menolong mereka untuk ikut menggerakkan perekonomian digital Indonesia.


Facebook Teliti Penggunaan Reinforcement Learning untuk MRI Scan

Facebook Teliti Penggunaan Reinforcement Learning untuk MRI Scan



 Facebook mempelajari pemakaian Reinforcement Learning untuk tingkatkan pemindaian Magnetic Resonance Imaging yang diakselerasi kepandaian bikinan. Riset ini memakai dataset fastMRI dari NYU Langone.


Situs Resmi Dalam Taruhan Judi Togel Online Hasilnya, mode Reinforcement Learning itu sanggup kurangi kekeliruan rekonstruksi dengan cara berarti dengan sesuaikan posisi pengukuran k-space dengan cara dinamis.


"Pengukuran k-space ini ialah dasar pemindaian MRI, data mentah tempat gambar direkonstruksi. Project fastMRI belakangan ini memperlihatkan jika AI bisa merekonstruksi pemindaian yang bermanfaat dengan cara diagnostik dari data k-space yang minim contoh," kata team periset Facebook AI Research.


Uji coba awal team periset yang menyertakan dataset fastMRI memperlihatkan jika mode ini unggul dalam beberapa unsur akselerasi.


"Untuk bertambah menggerakkan riset mengenai pemerolehan MRI aktif, kami meluncurkan Reinforcement Learning Environment yang sangat mungkin simulasi trek pemerolehan Cartesian dari citra MRI, dengan heuristik pemerolehan simpel serta mode kebijaksanaan pemerolehan yang sudah dilatih awalnya," papar team periset selanjutnya.


Beberapa periset memandang, untuk dasar penyembuhan kekinian serta alat diagnostik penting, MRI terhalang oleh saat yang diperlukan untuk kumpulkan data untuk pemindaian.


"Arah kami dengan fastMRI ialah manfaatkan kepandaian bikinan untuk percepat proses ini, kurangi ketidaknyamanan pasien, sangat mungkin pegiat layani semakin banyak pasien /hari, serta mempunyai potensi memperlebar pemakaian MRI," kata team periset.


Dengan fastMRI, kami memiliki komitmen untuk bagikan riset serta mode kami ke komune, hingga percepat perkembangan dalam permasalahan yang melawan ini.


Nutanix Rilis Platform Manajemen Data untuk Lingkungan Hybrid dan Multicloud

Nutanix Rilis Platform Manajemen Data untuk Lingkungan Hybrid dan Multicloud



 Nutanix meluncurkan jalan keluar manajemen multi-database pertama yang bisa bekerja di cloud mana juga.


Bertopik Masa 2.0, jalan keluar baru ini memperlebar capaian jalan keluar manajemen database Nutanix jadi lintas cloud serta klaster. Berarti, operasional lewat kenaikan rasio serta pengurangan ongkos untuk team IT serta database bertambah lebih simpel.


Situs Resmi Dalam Taruhan Judi Togel Online Disamping itu, Nutanix memberitahukan suport yang makin besar untuk Postgres serta SAP HANA dan satu jalan keluar dengan HCL, perusahaan tehnologi yang manfaatkan Masa 2.0.


Dengan Masa 2.0, team IT bisa sediakan Database as a Servis yang memberi keringanan dengan 1 click tombol serta operasional tidak nampak dalam pengadaan serta lifecycle managament database. Ini ialah jalan keluar multi-database yang disokong Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL, serta MariaDB, kecuali Postgres serta SAP HANA.


"Taktik hybrid serta multicloud akan memberikan dukungan pemulihan Indonesia di kenyataan pasca-pandemi. Beberapa perusahaan akan lakukan optimalisasi lisensi database mereka dan cari elastisitas, mobilitas aplikasi, dan pengembangan – yang tidak pernah kita temui dalam di bagian manajemen database multicloud awalnya," kata Fetra Syahbana, Country Manajer Indonesia, Nutanix, diambil dari info tercatat.


Nutanix, kata Fetra, ingin memperantai ketimpangan ini dengan mendatangkan solusi-solusi manajemen multi-database untuk dipakai cloud mana juga.


"Di HCL, kami menolong beberapa konsumen setia percepat proses modernisasi data serta infrastruktur dengan jalan keluar Database as a Servis yang aman, skalabel serta cloud-ready," papar Kalyan Kumar, Corporate Vice President and CTO, IT Serviss, HCL Technologies.


Masa 2.0 sediakan manajemen database bertambah simpel dengan menyatukan skalabilitas serta performa software HCI Nutanix, dengan elastisitas service cloud-ready database. Dengan informasi ini, perusahaan sediakan:


1. Manajemen Database bertambah Simpel di klaster serta cloud terbagi


2. Suport untuk SAP HANA dalam rasio Besar


2. Suport untuk PostgreSQL 24/7 pada Nutanix


4. Jalan keluar Database as a Servis yang diurus seutuhnya dengan HCL Technologies


"Dengan data yang menyebar di mana saja seperti sekarang ini, pengendalian database mejadi bertambah susah dibanding awalnya. Organisasi dalam beberapa rasio cari jalan keluar untuk menyederhanakan operasi database, dimulai dari penerapan awal sampai pengendalian serta perawatan yang dilaksanakan dengan cara terus-terusan," kata Mike Leone, Senior Analyst, ESG.


Masa 2.0, menurut Mike, memberi jalan keluar cloud-agnostic yang dapat menyederhanakan pembuatan database serta menolong beberapa konsumen setia manfaatkan nilai dari mobilitas data yang paling diperlukan.